Puja Mandala Bali: Mengesankan!

dok. google


Haiiiii.. I'm coming backkk!! :D Kali ini saya lebih fresh daripada sebelumnya, kalo di postingan sebelumnya saya dipusingkan dengan kerjaan sekolah, maka sekarang saya lebih fresh karena saya baru pulang liburan! yeay! Yahhh dimana-mana orang yang baru pulang liburan pastinya lebih fresh yaaa..Mana ada orang pulang liburan malah stress. Ehh ada sih, stress karena uangnya abis gara2 liburan..hahaa.. Gak masalah lah yaa, kan semuanya terbayar dengan pengalaman luar biasa yang didapat ketika liburan :D
Ada yang tau saya liburan kemana? Wah ini tempatnya super keren, bener2 pengalaman tak terlupakan ketika kita berkunjung kesana, bukan hanya penduduk Indonesia, bahkan seluruh dunia pun mengenal tempat ini. Tempat ini dikenal dengan Pulau Seribu Pura. Nahhhh pasti udah pada tau yaa. Yuppp beberapa hari yang lalu saya berkunjung ke Pulau Dewata Bali. Hmmm pasti udah kebayang kan betapa indah pemandangan disana, ada banyak pantai yang bisa kita kunjungi disana dan semua pantainya mengagumkan, bikin betah lama2 di Bali :D
Ketika kita mendengar kata "Bali" sudah pasti yang terbayang di kepala kita ya wisata pantai nya, Pantai Jimbaran, Pantai Sanur, Pantai Pandawa, Tanah Lot, dan pantai yang paling terkenal yaitu Pantai Kuta, juga masih ada pantai-pantai lainnya yang tidak kalah menawan. Atau kita juga membayangkan water sport di Bali yaitu di daerah Tanjung Benoa yang memberikan sensasi luar biasa bagi turis yang datang berkunjung.
Tapi taukah kalian ternyata di Bali ada satu tempat wisata yang menurut saya ini unik sekali, sangat mengesankan. Nama tempatnya Puja Mandala. Apa itu Puja Mandala? Puja Mandala adalah kompleks tempat pusat peribadatan yang terdiri dari 5 rumah ibadah. Kalian pasti bertanya-tanya 5 rumah ibadah dalam satu komplek? Ya benar. 5 rumah ibadah yang berdiri berdampingan. Puja Mandala ini berlokasi di Jalan Nusa Dua, Kuta Selatan, Benoa, Kuta Sel., Kabupaten Badung, Bali 80361 (hehe..alamatnya dapet dari google, karena saya gak tau alamat pastinya). Sebelum kami mendatangi Puja Mandala ini, tour guide kami yang merupakan orang Bali asli (namanya Bli Sanding) bercerita tentang sejarah pembuatan Puja Mandala. Beliau bercerita bahwa Puja Mandala ini merupakan lambang toleransi di Bali sekaligus lambang Bhinneka Tunggal Ika bagi negara Indonesia. Saya sangat tertarik dengan cerita beliau saat itu, sekaligus penasaran bagaimana bisa 5 rumah ibadah didirikan berdampingan. Awalnya saya mengira 5 rumah ibadah itu dibangun dengan ukuran tidak terlalu besar, misalnya untuk umat muslim mungkin hanya dibangun mushola (tempat ibadah umat muslim yang ukurannya tidak sebesar mesjid). Tapi ternyataaaa, ketika saya sudah sampai disanaaaa..


Masjid Ibnu Batutah (dok. pribadi)

Gereja Katolik (dok. pribadi)

Vihara (dok. pribadi)

Gereja Kristen Protestan (dok. pribadi)


Pura (dok. pribadi)


Ya seperti yang kalian lihat sendiri di gambar, 5 rumah ibadah itu benar-benar dibangun untuk menampung banyak umat. Wah saya benar-benar terkesan saat itu. Saya mengambil gambarnya dari bangunan yang paling kiri yaitu Masjid Ibnu Batutah, Gereja Katolik, Vihara, Gereja Kristen Protestan, dan Pura bagi umat Hindu. Sebenarnya saya ingin mengambil gambar 5 bangunan ini secara keseluruhan, tapi saat itu halaman parkir yang dipenuhi bis pariwisata tidak memungkinkan saya untuk mengambil gambar secara keseluruhan. Jadilah saya mengambil gambar bangunan ini satu persatu. Tapi tetap terlihat kan bahwa 5 bangunan ini berdiri berdampingan :)
Ketika kami sampai disana, pas sekali waktu menunjukkan hampir memasuki waktu Zuhur. Segera saya dan teman-teman memasuki masjid. Kesan pertama saya masuk masjid ini ya cukup terkesan karena melihat bangunan nya yang luas, tapi saya belum bisa melihat keadaan di dalam masjid karena masjidnya berada di lantai 2, sehingga kami diharuskan menaiki tangga terlebih dulu untuk sampai didalamnya. Baiklah sebelum saya naik ke dalam masjid, saya mengambil wudhu terlebih dahulu, tempat wudhunya terbagi menjadi 2, dua-duanya bersih dan keran wudhunya cukup banyak, sehingga saya tidak terlalu lama mengantri ketika mengambil wudhu, padahal suasana saat itu cukup ramai. Setelah mengambil wudhu, kemudian saya naik ke lantai 2 masjid untuk ikut sholat Zuhur berjamaah. Saat itu saya lupa membawa mukenah (perlengkapan sholat wanita), mukenah saya ketinggalan di hotel. heheee. Alhamdulillah di masjid ini disediakan mukenah untuk jemaahnya. Tentu saja mukenah yang disediakan adalah mukenah khas Bali dan mukenahnya harum! hmmm, baru disitu saja saya sudah merasa nyaman. Setelah mengambil mukenah saya melihat banyak orang membuat barisan makmum di teras masjid, loh saya pikir kok mereka diluar padahal di dalam masih kosong. Ternyata setelah saya cari tau, mereka itu rombongan yang mau sholat jamak qasar karena mereka sedang dalam perjalanan. Ohh oke. Dan saya pun bergerak masuk ke dalam. Saat itu azan sedang berkumandang, saya pun langsung mengenakan mukenah saya. Setelah azan selesai berkumandang, para jemaah pun melakukan sholat sunat qobliyah zuhur, termasuk saya juga. Selesai sholat sunat, mata saya berkeliling memperhatikam seisi masjid, dan mata saya tertuju pada seorang pria yang wajahnya bukan wajah orang Indonesia (kemungkinan Amerika atau sejenisnya), saya lihat cara beliau sholat masih agak kaku. Saya positive thinking saja mungkin beliau muallaf yang masih memperdalam ilmu agama Islam, semoga hidayah selalu dilimpahkan kepada beliau. Amiinnnn. Kemudian saya mengikuti sholat zuhur berjamaah dengan khusyuk dan akhirnya selesai. Ketika sudah melaksanakan sholat, kita pasti merasa badan lebih fresh, apalagi saat itu saya melaksanakan salah satu sholat wajib di tempat yang menurut saya sangat unik, saya jadi merasa lebih lebih lebih fresh. Saya merasa beruntung bisa berkunjung ke masjid ini.


Suasana dalam masjid, jamaah wanita (dok. pribadi)

Suasana dalam masjid, jamaah pria (dok. pribadi)

Suasana di teras masjid (dok. pribadi)

Suasana bagian depan masjid (dok. pribadi)
Okeee kita sudah di penghujung cerita saya, ini benar-benar pengalaman luar biasa bagi saya. Bisa melaksanakan sholat zuhur di masjid yang letaknya berdampingan dengan 4 rumah ibadah lainnya. Semoga toleransi ini selalu terjaga dengan baik dan Bhinneka Tunggal Ika benar-benar diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Seperti yang kita tau, belakangan ini negara kita diramaikan dengan isu SARA yang agak memprihatinkan menurut saya. Entah itu urusan politik atau murni membela agama, saya gak ikut-ikutan deh. Yang pasti saya salut dengan tingginya toleransi di Pulau Dewata ini, semoga kita semua bisa mengikuti jejaknya sehingga negara ini akan selalu damai. Ammiinnnn....


Pada akhirnya penulis juga ikut eksis..hehee (dok. pribadi)





That's all guys!
Thank you so much!
See youuuu ^_^
-TJ-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terkena Virus Jadul

Aprilio Story

Teman-teman Seperjuangan di Pasca Unsri